CONTENT :

Game Project

Kamis, 22 September 2011

Perbedaan Jaringan Fixed Wireless dan DSL

     Pertama - tama kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa istilah dari Jaringan Fixed Wireless dan ADSL dari DSL , 2 jenis jaringan ini adalah jenis roardband dari eberapa broardband yang ada. Broadband merupakan istilah yang sudah lama dikenal, khususnya di kalangan pengguna Internet. Broadband adalah koneksi kecepatan tinggi yang memungkinkan akses Internet secara cepat dan selalu terkoneksi atau " always on ". Secara sederhana, broadband dapat diartikan sebagai jalan yang lebar untuk koneksi Internet, sehingga memberikan akses yang jauh lebih cepat dibandingkan yang didapatkan dari koneksi modem dial-up biasa. Selain itu,  broadband dikenal juga sebagai koneksi tanpa putus( always on ). Kecepatannya 10-20 kali dibandingkan kecepatan modem dial-up yang
ada saat ini. Kalau modem dial-up bekerja antara 30  hingga 50 Kbps ( kilobits per second ), maka koneksi broadband bekerja antara 256 Kbps dan 0 Mbps, tergantung layanan yang dipilih. Teknologi broadband yang paling umum digunakan di Indonesia untuk menghantarkan koneksi Internet untuk Anda adalah teknologi DSL, teknologi Cable, dan fixed wireless. Tapi di sini kita akan membahas perbedaan Jaringan Broardband denganTeknologi DSL dan Cable saja. Berikut adalah perbedaan antara 2 jenis jaringan tersebut :

Fixed Wireless :
     Broadband Fixed Wireless biasa di sebut dengan jaringan nirkabel tetap adalah jenis kecepatan tinggi akses Internet di mana koneksi ke penyedia layanan menggunakan sinyal radio dari pada kabel. Berbagai bentuk wireless broadband tetap tersedia untuk pelanggan perumahan dan bisnis. 

Perlengkapan Fixed Wireless dan pengaturannya yaitu Fixed Wireless broadband tetap menggunakan menara transmisi yang berkomunikasi satu sama lain dengan lokasi pelanggan. Stasiun-stasiun yang dipelihara oleh penyedia layanan internet, mirip dengan menara ponsel. Pelanggan memasang peralatan transceiver untuk membangun mereka untuk berkomunikasi dengan stasiun fixed wireless. Transceiver terdiri dari antena parabola atau berbentuk persegi panjang kecil dan pemancar radio terpasang. Tidak seperti internet satelit sistem yang berkomunikasi ke luar angkasa, piring dan radio nirkabel tetap berkomunikasi hanya dengan stasiun di daratan.

Kelebihan Fixed Wireless yang menjadikan alasan menggunakan nya adalah sebagai berikut :
  • Daerah yang kekurangan serat optik kabel , DSL , atau jalur kabel televisi masih bisa menikmati broadband akses Internet melalui layanan nirkabel tetap (Fixed Wireless). 

  • Meskipun mereka cenderung untuk menawarkan kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis lain dari Internet broadband, layanan telepon tetap nirkabel umumnya mendukung antara satu dan 10 Mbps pada jaringan bandwith nya.

  • Satu pos dapat menampung banyak penguna internet, artinya Satu pos pemancar mampu menangani hingga ratusan pengguna.
Kekurangan / Keterbatasan Fixed Wireless :

Dibandingkan dengan bentuk lain dari internet broadband, fixed wireless memiliki  keterbatasan berikut ini :
  • Layanan ini sering memerlukan akses yang terlihat di antara pelanggan dan stasiunnya. bukit-bukit atau pohon dapat menjadi penghalang yang menghalangi garis akses yang menyebabkan tidak bisa di pasang / di pakai di tempat - tempat tertentu. Hujan atau kabut kadang-kadang dapat mempengaruhi kualitas layanan. 
  • Biaya per Mbps bandwidth untuk pelanggan cenderung relatif lebih tinggi dari pada bentuk-bentuk lain dari broadband yang ada.
  • Tidak seperti layanan internet mobile seperti seluler atau WiMax , layanan nirkabel tetap terikat ke satu titik akses fisik per pelanggan dan tidak mendukung roaming. 

    Banyak orang keliru percaya koneksi nirkabel tetap (fixed wireless) selalu mengalami masalah jaringan yang lamban menyebabkan kinerja yang buruk. Sementara masalah jaringan yang lebih besar terdapat pada Internet satelit nya.  Pelanggan rutin menggunakan fixed wireless untuk game online, VoIP , dan aplikasi lain yang memerlukan latency jaringan rendah.

    CONTOH PENERAPAN BROADBAND FIXED WIRELESS :
    Di Indonesia,Awalnya,lisesnsi FWA diberikan kepada Telkom. Produk telkom dengan lisensi FWA adalah Telkom Flexi. Target pasarnya adalah masyarakat perkotaan. Flexi menawarkan layanan handset yang mobile dan sudah setara dengan GSM. Indonesia memang satu-satunya negara yang operator FWA nya menjual layanan selular. Pada dasarnya, lisensi FWA mengandalkan teknologi CDMA2001x,diperuntukkan umtuk menggantikan fixed-phone di daerah-daerah yang sulit dan tidak memungkinkan untuk membangun kabel PSTN. Namun, teknologi ini di Indonesia digunakan pula di perkotaan yang sebenarnya dapat menggunakan kabel PSTN.


    DSL :
    DSL merupakan kumpulan teknologi-teknologi yang memanfaatkan bandwidth yang tidak digunakan pada jaringan telepon tembaga biasa yang telah lama ada untuk menghantarkan data digital berkecepatan tinggi. Koneksi DSL sangat mudah digunakan seperti halnya koneksi dial-up biasa. Namun, sifat dan kecepatannya seperti halnya koneksi leased line yang dapat selalu aktif selama koneksi ke sentral terminasi DSL masih aktif. 
        Gambar di bawah contoh configuration. DSL digunakan untuk menghubungkan tiap koneksi akhir ke local POP. Koneksi antar CO perlu di sediakan oleh teknologi lain seperti Frame  Relay, T1, Vendor Network dan lain-lain. Teknologi DSL dapat  tersedia berkat adanya  sebuah perangkat bernama DSLAM (DSL Access Multiplexer).Perangkat inilah yang membuat media koneksi berjalan menggunakan teknologi DSL dan menjadi pusat terminasi. DSL biasanya menggunakan sinyal frekuensi dengan range yang cukup tinggi, yaitu hingga 1 MHz.Masing-masing tipe DSL berbeda-beda dalam hal penggunaan frekuensi. Sebagai contoh teknologi ADSL menggunakan frekuensi 20 KHz sampai 1 MHz.
    Dengan bekerja pada frekuensi ini, ADSL tidak akan mengganggu sinyal suara yang juga dibawa dalam media ini. Jadi, pengguna masih tetap dapat melakukan peneleponan sementara koneksi Internet juga tetap berjalan. Lain hal nya dengan DSL jenis Single-line DSL yang menggunakan frekuensi yang sama dengan sinyal suara. Dengan spesifikasi ini, maka pelanggan DSL jenis ini tidakakan dapat melakukan peneleponan ketika ber-Internet.
    Namun, teknologi DSL juga bukan tanpakekurangan. Kekurangan pertama, teknologi DSL pada keadaan normal memiliki area coverage maksimal sebesar 5,5 km saja. Dengan adanya batasan ini, masih banyak area yang belum bisa dijangkau. Selain itu, tidak semua kantor sentral otomat (STO) dibuat untuk mendukung teknologi DSL, sehingga area-area tertentu belum bisa menikmatinya sampai terpasangnya perangkat DSLAM di STO tersebut.   


    Kelebihan DSL :
    • DSL secara simultan membuat koneksi Internet Anda dan saluran telepon menjadi terbuka. Jadi ketika Anda browsing, Anda dapat menerima atau membuat panggilan telepon.Dalam teori, ini berarti bahwa Anda tidak akan dikenakan tagihan telepon untuk menjaga internet anda terbuka jika Anda tidak membuat panggilan.
    • DSL sangat aman. Tidak seperti modem kabel, setiap pelanggan diberikan suatu jaringan yang terpisah sehingga kerentanan dan intrusi dapat diminimalkan.
    • DSL menggunakan infrastruktur kabel yang ada pada saluran telepon Anda. Anda tidak perlu untuk mendapatkan pemasangan kabel baru untuk menghubungkan ke layanan tersebut. Tidak perlu untuk memperoleh infrastruktur baru atau upgrade.
     
    Kekurangan DSL:

    • DSL terbatas pada parameter tertentu. Orang-orang sangat jauh dari operator mungkin tidak bisa mendapatkan layanan tersebut. Layanan dibatasi untuk sekitar 18.000 kaki radius dari provider. Dengan demikian, ketersediaan ditentukan oleh jarak dari sumber menyediakan.
    • Tidak ada standarisasi. Setiap perusahaan dilengkapi dengan peralatan sendiri. Jadi, jika anda meninggalkan satu kota ke yang lain, Anda mungkin harus membeli seperangkat peralatan baru dari perusahaan baru.
    • Jika lalu lintas pada jalur telepon  berat, Anda mungkin mengalami masalah mengulur-ulur dengan konektivitas internet anda. Alasan mengapa hal ini terjadi adalah bahwa, teknologi DSL ini menggunakan baris cadang berbentuk saluran telepon untuk mengirimkan datanya. Jadi sinyal telepon memiliki beberapa bentuk prioritas terhadap DSL ketika datang ke transmisi data. Meskipun kasus ini jarang terjadi, itu adalah kemungkinan teoretis bahwa penggunaan yang berat dari telepon dapat mencerminkan penurunan dalam akses data DSL.

    CONTOH PENERAPAN BROADBAND DSL :
          Di Indonesia layanan broadband dipelopori oleh PT Telkom Tbk, sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi terbesar, dimana setelah sukses melakukan digitalisasi jaringan PSTN, Telkom memperkenalkan plaftform ISDN ( integrated services digital network ), yang bernama Pasopati (paduan solusi kecepatan tinggi). ISDN, semula ditujukan sebagai terobosan layanan broadband yang dapat mengakomodasikan baik layanan suara, data maupun video sekaligus.Namun, kurang berhasil dalam penerapannya di lapangan.

          Belakangan, Telkom mengembangkan layanan broadband yang disebut Speedy, yang memiliki kecepatan downstream 384 Kbps dan upstream 64 Kbps. Meskibelum pas dikatakan broadband sebagaimana definisi di atas, namun layanan Speedy dan layanan broadband lainnya merupakan awal pendorong perkembangan broadband di Indonesia. Namun, kedepan, tentu kapasitas dan kecepatannya akan terus ditingkatkan.



    BLOG MENU